Mencari Pemimpin Ideal di Tengah Kegalauan Negeri



Seorang pemimpin adalah orang yang terpercaya dikalangan rakyatnya. Ia dipilih karena kemampuan dan kepercayaan yang terbangun dari rakyatnya. Kewibawaan dan kemampuan dalam mengurus masalah dunia dan kemampuan dalam mengurus masalah Akhirat. Keberhasilan seorang pemimpin dapat tercermin dan terlihat dari keadaan dan kondisi rakyatnya. Sejauh mana ia dapat memakmurkan kehidupan rakyatnya dan disegani oleh rakyatnya.

Muhammad saw., adalah sosok seorang pemimipin yang dipercaya oleh rakyatnya, oleh umat Islam bahkan orang diluar Islam pun mengakui kepiawayan dan kehebatannya dalam memimpin umatnya. Beliau memang tidak diciptakan kecuali menjadi pemimpin yang besar, dengan kepemimpinan yang terpercaya, dengan kepribadian yang didasari kecintaan, keridhaan dan selalu berusaha.

Beliau adalah orang yang selalu melakukan musyawarah. Kecintaan orang yang mengikuti adalah syarat bagi Beliau menjadi pemimpin, karena seseorang makruh menjadi imam dalam shalat apabila tidak disenangi oleh makmum. Dalam perkara shalat saja sampai seperti ini, apalagi jika hal tersebut terjadi di luar shalat. Entah itu sebagai pemimpin kelas, pemimpin organisasi bahkan pemimpin negara.

Muhammad saw., selalu memposisikan dirinya seperti rakyat-rakyat biasa. Diriwayatkan bahwa ketika Beliau melakukan perjalanan, Beliau memerintahkan sahabatnya untuk menyembelih kambing, berkata seseorang, “Wahai Rasulullah saya yang menyembelihnya,” berkata seorang lagi, “Wahai Rasulullah saya yang mengulitinya,” berkata yang lain, “Wahai Rasulullah saya yang menggorengnya,” maka berkata Nabi, “saya yang akan mencari kayu bakar,” mereka berkata, “Wahai Rasulullah biar kami saja yang melakukannya,” berkata Nabi, “Aku tahu kalian melayani aku, akan tetapi aku tidak senang kalau aku dibeda-bedakan dengan kalian. Sesungguhnya Allah membenci seorang hamba yang terlihat berbeda dengan kawan-kawannya.” Subhanallah... sungguh mulia akhlak Beliau, masih adakah pemimpin seperti Beliau dimasa sekarang ini?

Ketika kaum muslimin membuat parit (khandak) di sekitar kota Madinah, Beliau pun ikut serta dalam pekerjaan itu. Kalau tidak karena perbuatan baik yang harus diikuti oleh para pemimpin, maka Nabi tidak akan melakukan pekerjaan tersebut dan kaum Muslimin membiarkan Nabi melakukannya. Hal ini merupakan contoh langsung dari Nabi, bahwa pemimpin tak seharusnya dan tak sepantasnya hanya bisa dan maunya saja menunjuk dan memerintahkan orang lain untuk melakukan ini itu tanpa ia berperan dan ikut serta secara langsung dalam pekerjaan tersebut.

Beliau selalu memenuhi kebutuhan rakyat sebagai pembebasan dari siksaan Allah. Beliau adalah orang yang sangat mengerti akan pentingnya niat dalam perbuatan, seperti perkataan Beliau, “Apabila seorang pemimpin diragukan oleh rakyatnya, maka akan membawa kepada kehancuran.” Lalu bagaimana dengan pemimpin kita sekarang?? Sedang sebagian besar rakyatnya telah mulai kecewa dan tak percaya lagi pada pemimpinnya serta janji-janji yang pernah terlontar dari lisannya.

Muhammad saw seorang pemimpin yang selalu memilih dan mengedepankan perkara yang mudah demi umatnya selama hal itu tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Beliau selalu menasehati sahabatnya tentang orang yang lemah, “Carikan aku orang-orang yang lemah sesungguhnya yang membawa rezeki dan pertolongan kepada kalian adalah orang-orang yang lemah.” Beliau membenci orang yang merasa tinggi dihadapan pembantu dan fakir miskin, “Tidaklah sombong orang yang makan bersama-sama pembantunya, menunggangi keledai untuk pergi ke pasar dan mengikat kambing serta memeras susunya.” Di Negeri kita ini masih banyak sekali rakyat yang lemah dan miskin, akan tetapi pemerintah dan pemimpinnya seolah-olah tak tahu kondisi rakyatnya ataukah sebenarnya mereka tahu namun hanya berpura-pura tak tahu??

Nabi Muhammad seorang pemimpin yang mengetahui bahwa wilayah kekuasaan atau kesejahteraan mencakup seluruh rakyat, tidak hanya diperuntukkan bagi para pendukungnya saja dengan tanpa mengindahkan orang-orang yang bertentangan dengannya, “Takutlah kepada doa orang yang dizhalimi walaupun dia orang kafir, karena pada saat itu tidak ada hijab baginya.”

Namun saat ini, di Negeri tempat kita tinggal saat ini, malah bertentangan dan berbalik 360 derajat dengan apa yang diketahui dan digambarkan oleh Nabi Muhammad saw. Kekuasaan dan kesejahteraan hanya bagi mereka para pendukung dan keluarga sang Pemimpin, tak ada lagi kesejahteraan bagi rakyat ataupun bagi orang yang menentangnya, jangankan kesejahteraan, jaminan dan janjipun yang terlontar dari mulut manis hanya sekedar pemanis buatan untuk dapat didengar oleh rakyatnya agar rakyatnya percaya dan memilihnya kembali menjadi pemimpinnya. Berbagai kritikan dari para tokoh agama tak lagi diindahkan dan digubris, pemerintah dan pemimpinnya hanya berkutat pada sebuah kata yang menurut mereka hal itu tidak benar dan merupakan tuduhan bagi pemerintahan mereka. Sebenarnya bukan satu kata itu yang harus mereka perhatikan, akan tetapi subtansi dan kritikan yang disampaikan oleh para tokoh agama tersebut. Kritikan yang disampaikan oleh tokoh agama tersebut hanyalah untuk menjadikan pemerintahan saat ini menjadi lebih baik dan lebih memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, tapi mengapa pemerintah dan pemimpinnya ini tidak sadar-sadar juga? Apakah masih kurang keras teguran yang telah diberikan oleh Allah bagi pemimpin dan pemerintahannya dengan berbagai macam cobaan dan bencana alam yang terjadi di Tanah Air kita tercinta ini? Jika iya, lalu bagaimana nasib kita sebagai rakyatnya? Haruskah kita terus menerus menderita seperti saat ini tanpa ada sentuhan kasih dan kepedulian dari mereka? Jangan pernah bicarakan soal gaji yang tidak pernah naik slama 7 tahun dihadapan rakyat yang sedang melarat dan menderita tercekik hutang. Dan tidak sepantasnya seorang pemimpin melakukan plesiran dan kunjungan ke Negara lain sedang rakyatnya membutuhkannya untuk menyelamatkan kehidupannya yang sudah berada di ujung tanduk kematian. Karena saat ini rakyat butuh seorang pemimpin yang benar-benar peduli akan nasib dan kondisi mereka serta tahu apa yang harus ia lakukan untuk kesejahteraan rakyatnya!

Jika kita berbicara tentang ciri-ciri seorang pemimpin yang baik dan ideal, Stephen R. Covey membaginya pada delapan ciri tertentu, diantaranya ia menyebutkan bahwa pemimpin itu seharusnya adalah mereka yang berorientasi pada pelayanan. Pemimpin yang memiliki prinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan sebagai karier. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tidak mau memikul beban orang lain akan menemui kegagalan. Tidak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan dan sumbangsih. Selain itupula ia mengambarkan seorang pemimpin itu adalah, mereka yang tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.

Dengan demikian saat ini terserah pada Sang pemimpin dan calon pemimpin Negeri kita akan datang, maukah mereka menolong, melayani dan memikul beban rakyatnya serta tidak ada lagi rencana-rencana manis yang hanya sekedar diucapkan tanpa dilaksanakan dengan baik dan sempurna.

Anda membaca artikel Mencari Pemimpin Ideal di Tengah Kegalauan Negeri dan anda bisa menemukan Anchor Text artikel dengan url https://bloggerkaryauniv.blogspot.com/2011/02/mencari-pemimpin-ideal-di-tengah.html.


Backlink here..

Description: Mencari Pemimpin Ideal di Tengah Kegalauan Negeri Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Mencari Pemimpin Ideal di Tengah Kegalauan Negeri


Shares News - 19.16


Share your views...

2 Respones to "Mencari Pemimpin Ideal di Tengah Kegalauan Negeri"

Blog Informasi Tentang Berita mengatakan...

selamat siang, salam kenal ya ! memang saat ini jarang ada pemimpin yang benar2 bisa menjadi pemimpin yang bisa menjadi panutan bagi rakyatnya.


16 Februari 2011 pukul 19.22
sakinah mengatakan...

yupz.. salam kenal juga.... ya emg sih mncari pemimpin sperti Rasulullah saw atau sprti khulafaur rasyidin, umar bin Abdul 'Aziz, sngat susah & sulit skali.... bagaikan mncari sbuah jarum di tumpukan jerami.....susah ketemunya...


2 April 2011 pukul 18.40

Posting Komentar